Perusahaan teknologi
keamanan jaringan Sophos dan Endpoint, melihat adanya peningkatan signifikan
dari serangan malware yang bertindak sebagai penambang cryptocurrency (mata
uang digital, contoh: Bitcoin, Monero, Ethereum dan Litecoin) melalui browser
pengguna.
"Jika sebuah
perangkat lunak berjalan tanpa ijin dari penggunanya, maka ia digolongkan
sebagai parasit, dan harus dikategorikan sebagai malware. Jika sebuah
perusahaan memang mau mendonasikan kekuatan proses CPU/GPU mereka, dan proses
penambangan berjalan dengan lebih resmi dan mudah dikenali atau dibedakan
antara yang resmi dan yang tidak, maka kita bisa meninjau ulang lagi
klasifikasinya agar lebih spesifik".
Salah satu
contoh dari penambang jahat ini adalah Coinhive, sebuah penambang mata uang
Monero yang muncul di pertengahan bulan September. Karena sifatnya yang mirip
parasit, Sophos sudah menandai Coinhive dan penambang crypto lain yang berbasis
JavaScript sebagai malware, dan akan diblok ketika pengguna memasuki situs yang
memuat penambang tersebut.
Joe menambahkan, biasanya
program penambang yang resmi meminta persetujuan pengguna untuk dijalankan,
tapi penambang berbahaya tidak meminta ijin tersebut, melainkan diam-diam
bekerja di balik layar. Mereka berwujud script yang disembunyikan di situs,
menambang cryptocurrency ketika pengguna membuka situs lainnya. Cirinya adalah
komputer pengguna mulai melambat dan kipas berputar dengan kencang.
Dirinya juga mengatakan
telah menemukan banyak website yang secara terang-terangan menanamkan
script ke browser pengguna dan dijadikan sebagai mesin untuk mining. Pembuat
virus ini memanfaatkan komputer pengguna sehingga menjadi mesin penambang
gratis. Apa dampaknya bagi korban ? Komputer akan melambat karena sebagian
resource akan digunakan untuk proses mining ini. Siapa saja yang terdampak?
Sebagian besar pengguna Windows dan Android akan terdampak oleh malware ini.
Lalu apakah pengguna Windows
perlu khawatir ? Tidak, terutama untuk Windows 10 yang sudah memiliki antivirus
bernama Windows Defender yang akan secara otomatis melindungi PC dari tangan-tangan
jahil seperti ini. Umumnya malware ini menjangkit Google Chrome dan Mozilla
Firefox.
Bagaimana dengan pengguna
Microsoft Edge ? Secara default pengguna Microsoft Edge sudah aman dari malware
ini. Begitupun pengguna Windows Phone, sampai saat ini, belum ada satupun orang
yang berhasil menembus keamanan Windows Phone, bahkan Eugene Kaspersky pun
memujinya.
Walau
bagaimanapun kita tetap harus waspada, karena banyak 1001 cara untuk menemukan
celah-celah untuk menyusup. Sebagai penanganan, hindari email-email yang
mencurigakan serta update selalu Windows Defender Anda.
harga bitcoin naik terusss
ReplyDeletesangat fluktuatif
Delete