Thursday, 26 June 2025

Pembelajaran Abad ke-21: Menyiapkan Generasi Masa Depan dalam Dunia yang Tidak Pasti

Pembelajaran Abad ke-21: Menyiapkan Generasi Masa Depan dalam Dunia yang Tidak Pasti

 

Pendahuluan

Kita hidup dalam era yang ditandai dengan perubahan cepat, kompleks, dan tidak terduga. Revolusi industri 4.0, krisis global seperti pandemi, hingga perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan otomatisasi, semuanya menunjukkan bahwa dunia di masa depan akan sangat berbeda dengan masa lalu. Bagaimana pendidikan bisa mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang tidak pasti?

Jawabannya adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran abad ke-21. Artikel ini membahas esensi pembelajaran abad ke-21, kompetensi inti yang dibutuhkan, tantangan implementasi di Indonesia, serta strategi yang dapat digunakan untuk menciptakan generasi masa depan yang tangguh dan adaptif.

Apa Itu Pembelajaran Abad ke-21?

Pembelajaran abad ke-21 adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, serta literasi digital, kewarganegaraan global, dan pembelajaran sepanjang hayat.

Model ini menekankan pada:

  • Bukan hanya "apa yang diketahui", tapi juga "bagaimana cara berpikir, belajar, dan beradaptasi".

  • Keseimbangan antara pengetahuan akademik, kompetensi personal, dan keterampilan teknologi.

Kompetensi Inti Abad ke-21

Menurut berbagai lembaga pendidikan dunia (UNESCO, World Economic Forum, Partnership for 21st Century Skills), berikut adalah kompetensi yang perlu dimiliki siswa masa kini:

1. 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication)

  • Berpikir Kritis: Memahami masalah kompleks dan mengambil keputusan berbasis data.

  • Kreativitas: Menciptakan solusi baru yang inovatif.

  • Kolaborasi: Bekerja sama dalam tim lintas budaya dan disiplin.

  • Komunikasi: Menyampaikan ide secara efektif secara lisan dan tulisan.

2. Literasi Baru

  • Literasi Digital: Mampu memanfaatkan teknologi dan menilai informasi di internet secara kritis.

  • Literasi Finansial, Kewarganegaraan Global, dan Kesehatan: Kompetensi yang semakin penting di tengah tantangan dunia modern.

3. Karakter dan Kemandirian

  • Kemandirian, tanggung jawab sosial, resiliensi, empati, dan kesadaran diri.

Tantangan Implementasi di Dunia Pendidikan

Meski konsep ini ideal, pelaksanaannya tidak mudah. Beberapa tantangan yang umum terjadi, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, meliputi:

  1. Kurikulum yang Terlalu Padat dan Fokus pada Ujian
    Masih banyak sekolah yang lebih menekankan hafalan ketimbang eksplorasi dan pemikiran kritis.

  2. Keterbatasan Akses Teknologi dan Internet
    Pembelajaran berbasis digital belum merata di semua wilayah.

  3. Kesiapan Guru dan Fasilitas
    Masih dibutuhkan pelatihan guru yang intensif dan infrastruktur pendukung yang memadai.

  4. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
    Murid dari keluarga tidak mampu seringkali tertinggal dalam akses dan dukungan belajar.

Strategi Meningkatkan Pembelajaran Abad ke-21

Untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dengan masa depan, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Mendorong siswa untuk memecahkan masalah nyata secara kolaboratif dan kreatif.

2. Integrasi Teknologi dan Media Digital

Gunakan platform pembelajaran digital, coding, simulasi, dan AI untuk menyesuaikan dengan dunia kerja masa depan.

3. Pelatihan Guru Berkelanjutan

Peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan teknologi, pedagogi aktif, dan manajemen kelas inovatif.

4. Kurikulum Fleksibel dan Kontekstual

Menghubungkan pembelajaran dengan realitas sosial, budaya, dan lokal siswa.

Penutup

Abad ke-21 menuntut cara baru dalam melihat pendidikan. Tidak cukup hanya meluluskan siswa yang pintar akademik, tetapi juga harus mampu berpikir kritis, kreatif, bekerja sama, dan siap belajar seumur hidup. Dunia masa depan memang tidak pasti, tetapi dengan pendekatan pembelajaran yang tepat, kita bisa menyiapkan generasi yang siap menghadapinya—bukan hanya bertahan, tapi juga menciptakan masa depan itu sendiri.

Apa Pendapatmu?

Apakah sekolahmu atau tempat belajarmu sudah menerapkan pendekatan pembelajaran abad ke-21? Kompetensi apa yang menurutmu paling penting untuk generasi mendatang?

💬 Yuk diskusi di kolom komentar!
📌 Ikuti terus blog ini untuk artikel pendidikan lainnya!

Transformasi Digital dan Implikasinya Terhadap Dunia Kerja di Tahun 2040

Transformasi Digital dan Implikasinya Terhadap Dunia Kerja di Tahun 2040

 

Pendahuluan

Dunia sedang mengalami gelombang transformasi digital yang begitu cepat dan menyeluruh. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), robotika, blockchain, dan cloud computing telah mengubah cara manusia hidup, belajar, dan bekerja. Pada tahun 2040, perubahan ini diperkirakan akan mencapai puncaknya dan membawa dampak besar terhadap struktur dan dinamika dunia kerja secara global.

Artikel ini membahas bagaimana transformasi digital membentuk masa depan dunia kerja, peluang yang muncul, risiko yang perlu diantisipasi, serta keterampilan apa yang akan menjadi kunci keberhasilan bagi pekerja di era tersebut.

Perkembangan Transformasi Digital

Transformasi digital bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi tentang perubahan mendasar dalam cara organisasi beroperasi. Teknologi tidak lagi menjadi alat pendukung, tetapi menjadi inti strategi bisnis dan operasional.

Beberapa tren utama yang mendorong transformasi ini meliputi:

  • Otomatisasi dan AI: Banyak pekerjaan rutin dan administratif digantikan oleh mesin cerdas.

  • Kerja Jarak Jauh dan Hybrid: Teknologi memungkinkan kolaborasi global tanpa batas geografis.

  • Ekonomi Gig dan Freelance: Platform digital memfasilitasi sistem kerja berdasarkan proyek.

  • Penggunaan Big Data dan Analitik: Keputusan kerja berbasis data menjadi hal yang umum.

  • Integrasi AR/VR dalam pelatihan dan pekerjaan teknis.

Implikasi Terhadap Dunia Kerja di Tahun 2040

1. Hilang dan Munculnya Jenis Pekerjaan Baru

Beberapa pekerjaan konvensional diperkirakan akan hilang, seperti operator data, kasir, dan admin dokumen. Namun di sisi lain, akan muncul profesi baru seperti:

  • AI Ethics Specialist

  • Virtual Environment Designer

  • Manajer Transformasi Digital

  • Teknisi Robotik

  • Analis Data Kesehatan

Menurut laporan World Economic Forum, 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh teknologi pada 2025, tetapi 97 juta pekerjaan baru akan tercipta—tren ini akan terus meningkat hingga 2040.

2. Pergeseran Keterampilan

Kemampuan teknis saja tidak cukup. Dunia kerja masa depan akan sangat menghargai kombinasi antara:

  • Hard Skills: analisis data, coding, pemahaman sistem AI, teknologi cloud.

  • Soft Skills: kreativitas, empati, kemampuan beradaptasi, dan berpikir kritis.

3. Model Kerja Fleksibel dan Global

Tahun 2040 akan menjadi era di mana orang bisa bekerja untuk perusahaan luar negeri tanpa harus pindah negara. Fleksibilitas waktu dan tempat kerja akan menjadi norma. Namun, ini juga menuntut kemandirian dan disiplin tinggi dari setiap pekerja.

4. Ketimpangan Digital

Tidak semua pekerja dan wilayah siap menyambut digitalisasi. Ada risiko terjadinya kesenjangan digital, di mana mereka yang tidak memiliki akses atau kemampuan teknologi akan semakin tertinggal.

Tantangan yang Perlu Diantisipasi

  1. Pengangguran Struktural
    Tanpa pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling), banyak tenaga kerja bisa tergantikan dan kehilangan daya saing.

  2. Etika dan Privasi
    Penggunaan teknologi yang masif juga menimbulkan persoalan baru, seperti penyalahgunaan data, pengawasan karyawan, dan bias algoritma.

  3. Keseimbangan Kehidupan Kerja
    Meskipun fleksibel, kerja digital berisiko membuat batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi kabur, memicu kelelahan digital (digital burnout).

Solusi dan Rekomendasi

  • Pendidikan Berbasis Masa Depan
    Kurikulum harus disesuaikan untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan digital dan kemampuan berpikir kritis sejak dini.

  • Pelatihan dan Adaptasi Berkelanjutan
    Perusahaan dan pemerintah perlu menyediakan program pelatihan reguler bagi pekerja untuk menghadapi perubahan teknologi.

  • Kebijakan Ketenagakerjaan Modern
    Regulasi perlu menyesuaikan dengan model kerja fleksibel, termasuk hak pekerja digital dan perlindungan sosial bagi pekerja lepas.

  • Etika Digital sebagai Landasan
    Transformasi digital harus dibarengi dengan penguatan prinsip etika, transparansi, dan tanggung jawab penggunaan teknologi.

Penutup

Transformasi digital bukan sekadar masa depan—ia adalah kenyataan hari ini yang membentuk hari esok. Tahun 2040 akan menjadi saksi perubahan besar dalam dunia kerja. Bukan soal apakah kita akan tergantikan oleh teknologi, tetapi apakah kita mampu beradaptasi dan berkolaborasi dengan teknologi.

Dunia kerja akan semakin menantang, tetapi juga penuh peluang bagi mereka yang siap belajar, berubah, dan berkembang.

Apa Pendapatmu?

Bagaimana kamu melihat peranmu di dunia kerja tahun 2040? Sudahkah kamu menyiapkan keterampilan yang dibutuhkan?

💬 Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar!
📌 Jangan lupa follow untuk artikel terbaru seputar masa depan teknologi dan dunia kerja!

AI Generatif Kian Canggih Apakah Pekerjaan Manusia Aman di 2025?

AI Generatif Kian Canggih Apakah Pekerjaan Manusia Aman di 2025?

 

Ketika Kreativitas Bukan Lagi Milik Manusia Saja

Pada tahun 2025, AI generatif telah berkembang jauh melebihi ekspektasi banyak orang. Teknologi ini kini mampu menulis artikel, menggambar karya seni, menciptakan musik, membuat kode program, hingga menghasilkan video dengan kualitas tinggi—semua dalam hitungan detik.

Pertanyaannya, dengan kemampuan luar biasa ini, apakah pekerjaan manusia masih aman? Apakah AI akan menggantikan kita, atau justru menjadi alat bantu yang memperkuat kemampuan kita?

Apa Itu AI Generatif?

AI generatif adalah jenis kecerdasan buatan yang mampu menciptakan sesuatu yang baru—bukan hanya mengenali atau mengolah data, tapi benar-benar menghasilkan konten orisinal berdasarkan pola yang telah dipelajarinya.

Contoh paling populer saat ini adalah:

  • ChatGPT (teks)

  • Midjourney dan DALL·E (gambar)

  • Suno AI dan Udio (musik)

  • Runway ML & Sora (video)

Teknologi ini bekerja dengan mempelajari data dalam jumlah besar, kemudian menggunakan algoritma canggih untuk menyusun output baru berdasarkan permintaan pengguna.

Bidang Pekerjaan yang Terdampak

AI generatif membawa perubahan besar di berbagai industri. Beberapa pekerjaan yang mulai terpengaruh secara nyata antara lain:

1. Penulis & Jurnalis

AI kini bisa menulis artikel berita, copywriting iklan, hingga cerita fiksi dengan sangat meyakinkan. Beberapa media bahkan sudah mulai menggunakan AI untuk konten otomatis.

2. Desainer Grafis & Ilustrator

Dengan perintah sederhana, AI gambar bisa menciptakan karya seni tingkat tinggi. Ini membuat proses desain jadi lebih cepat dan murah—tapi juga mengancam seniman tradisional.

3. Musisi & Produser Musik

AI bisa membuat lagu lengkap dari nol, termasuk lirik, melodi, bahkan vokal. Ini membuka peluang baru, tapi juga memunculkan kekhawatiran soal orisinalitas dan hak cipta.

4. Programmer

AI seperti GitHub Copilot atau Claude bisa membantu menulis dan memperbaiki kode. Programmer pemula mungkin akan tersaingi jika tidak mengembangkan keahlian lebih tinggi.

Tapi Tidak Semua Profesi Terancam

Meskipun AI berkembang pesat, banyak pekerjaan yang tetap membutuhkan sentuhan manusia, terutama dalam hal:

  • Empati dan komunikasi (psikolog, guru, perawat)

  • Keputusan kompleks dan tanggung jawab sosial (pengacara, pemimpin organisasi)

  • Kreativitas tingkat tinggi dan nilai budaya (seniman, penulis naskah, komposer)

  • Pekerjaan teknis lapangan (teknisi listrik, tukang bangunan, koki, dsb.)

AI memang bisa mendukung, tapi belum bisa sepenuhnya menggantikan intuisi, nilai moral, dan interaksi manusia yang kompleks.

Peluang Baru Kolaborasi Manusia dan AI

Daripada melihat AI sebagai ancaman, banyak pihak mulai menyadari potensi kolaboratifnya. Di tangan yang tepat, AI bisa menjadi:

  • Asisten kreatif bagi penulis dan desainer

  • Alat bantu riset untuk ilmuwan dan jurnalis

  • Partner produktivitas bagi pelajar dan pengusaha

Dengan menguasai cara kerja AI dan menggunakannya secara etis, manusia bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.

Tantangan dan Kekhawatiran

Di balik potensinya, AI generatif juga menimbulkan sejumlah tantangan serius:

  1. Kehilangan pekerjaan massal
    Jika tidak diimbangi pelatihan ulang (reskilling), banyak pekerja bisa tergeser, terutama di bidang rutin atau administratif.

  2. Isu etika dan plagiarisme
    Konten yang dihasilkan AI seringkali menyerupai karya orang lain, memunculkan masalah hukum dan moral.

  3. Disinformasi dan deepfake
    AI dapat digunakan untuk menyebarkan informasi palsu dengan cara yang sangat meyakinkan dan sulit dibedakan dari kenyataan.

  4. Kesenjangan teknologi
    Mereka yang tidak memiliki akses atau kemampuan memahami AI bisa tertinggal jauh dalam dunia kerja.

Opini Penutup Adaptasi adalah Kunci

AI generatif bukan sekadar tren sementara—ia adalah bagian dari masa depan kita. Namun seperti semua teknologi besar sebelumnya, nasib kita tergantung pada cara kita menggunakannya.

Alih-alih takut tergantikan, kita perlu:

  • Belajar memahami dan menggunakan AI dengan bijak

  • Mengembangkan keterampilan manusiawi yang tidak bisa ditiru mesin

  • Terus beradaptasi dengan perubahan zaman

Karena pada akhirnya, yang menggantikan manusia bukanlah AI, tapi manusia yang menggunakan AI lebih baik.

Apa Pendapat Kamu?

Apakah kamu merasa pekerjaanmu aman dari ancaman AI? Atau justru tertarik belajar dan menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari?

💬 Tulis pendapatmu di kolom komentar!
📌 Ikuti terus blog ini untuk update teknologi dan tips menghadapi dunia kerja era AI.

Saturday, 12 April 2025

7 Teknologi Revolusioner 2024-2025 yang Akan Mengubah Hidup Anda

7 Teknologi Revolusioner 2024-2025 yang Akan Mengubah Hidup Anda

 


Tahun 2024-2025 menjadi periode penting dalam revolusi teknologi global. Sementara AI masih mendominasi pembicaraan, ada banyak terobosan lain yang tak kalah menarik. Berikut adalah 7 teknologi mutakhir yang sudah mulai mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi.


1. Komputasi Kuantum Praktis (2024-2025)

Apa yang Baru?

  • IBM dan Google telah meluncurkan komputer kuantum dengan 1.000+ qubit

  • Aplikasi nyata di bidang:
    ✓ Desain obat (memangkas waktu riset dari tahun ke hari)
    ✓ Optimisasi logistik global
    ✓ Kriptografi ultra-aman

Contoh Nyata:
Perusahaan farmasi seperti Pfizer mulai menggunakan komputasi kuantum untuk desain vaksin.


2. Smart Cities 2.0 (2025 Onwards)

Teknologi Inti:

  • Jaringan sensor IoT generasi baru

  • Sistem transportasi otonom terintegrasi

  • Manajemen energi berbasis AI (tanpa AI utama)

Kota Percontohan:

  • Singapura (proyek Virtual Singapore)

  • NEOM di Arab Saudi (kota cerdas $500 miliar)


3. Bioteknologi Cetak Organ 3D (2024 Breakthrough)

Inovasi Terkini:

  • Printer 3D yang bisa mencetak jaringan hati dan kulit

  • Teknologi bio-ink dari sel pasien sendiri

  • Pengurangan daftar tunggu transplantasi

Pelopor:
Organovo dan BIOLIFE4D berhasil mencetak jaringan hati fungsional.


4. Wireless Power Transmission (2025 Pilot)

Cara Kerja:

  • Pengisian daya perangkat elektronik melalui udara

  • Jarak hingga 10 meter (teknologi Cota by Ossia)

  • Aplikasi di:
    ✓ Rumah pintar
    ✓ Kendaraan listrik
    ✓ Perangkat medis implan


5. Material Super Canggih (2024-2025)

Yang Harus Diketahui:

  • Graphene akhirnya diproduksi massal

  • Aerogel untuk insulasi ekstrim

  • Logam self-healing untuk konstruksi

Aplikasi Menarik:
Pakaian graphene yang bisa mengisi daya ponsel.


6. Neurotechnology Konsumen (2024 Launch)

Produk Terbaru:

  • Headset EEG untuk kontrol perangkat dengan pikiran

  • Antarmuka otak-komputer non-invasif

  • Aplikasi dalam:
    ✓ Gaming
    ✓ Terapi medis
    ✓ Komunikasi silent

Contoh:
Neuralink (meski kontroversial) dan Synchron sudah uji coba pada manusia.


7. Space Tourism Goes Mainstream (2025)

Kemajuan Pesat:

  • Blue Origin & Virgin Galactic tawarkan paket reguler

  • Stasiun luar angkasa komersial pertama (Axiom Space)

  • Harga turun dari 250kke250k ke 50k per kursi

Fakta Menarik:
SpaceX targetkan 100 penerbangan turis/tahun mulai 2025.


Dampak bagi Masyarakat

  1. Pekerjaan Baru: Teknisi kuantum, ahli biomaterial

  2. Kesehatan: Umur manusia diprediksi lebih panjang

  3. Lingkungan: Solusi energi dan polusi lebih efektif


Kesimpulan

Dunia sedang bergerak lebih cepat dari yang kita duga. Teknologi-teknologi ini bukan lagi fiksi ilmiah - mereka sudah ada di depan mata. Yang menarik, semua ini terjadi TANPA bergantung pada perkembangan AI.


Monday, 2 September 2019

Spesifikasi Dan Harga Kamera Sony Alpha a6600 Terbaru 2019

Spesifikasi Dan Harga Kamera Sony Alpha a6600 Terbaru 2019

Diperkenalkan pertama kali pada bulan Agustus 2019 , Sony Alpha a6600 adalah kamera Semi-Pro Mirrorless 24.2MP dengan sensor CMOS APS-C (23,5 x 15,6 mm). Sony A6600 memiliki sensor CMOS berukuran 24,5MP APS-C (23,5 x 15,6 mm) dan fitur prosesor Bionz X.  Anda dapat memotret pada resolusi maksimum 6000 x 4000 piksel dengan rasio aspek 3: 2 dan 16: 9.  A6600 memiliki rentang ISO asli 100 - 32000 dan dapat menyimpan file dalam format RAW yang memberi Anda ruang yang lebih luas untuk pemrosesan posting. Sony A6600 memiliki berat 503 g (1,11 lb / 17,74 oz) dan memiliki dimensi eksternal 120 x 67 x 69 mm (4,72 x 2,64 x 2,72 ″).  Menimbang bahwa berat rata-rata kamera jenis Mirrorless adalah 423g, beratnya rata-rata di kelasnya.  Dengan ketebalan 69mm, itu besar, 20mm lebih tebal dari rata-rata kelasnya. 

Sony A6600 memiliki layar LCD Tilting 3 dengan resolusi 922k titik. Ukuran layar dan resolusi layar sesuai dengan standar kelas ini. LCD Layar sentuh ketik, sehingga Anda dapat mengubah pengaturan dan mengatur titik fokus dengan ujung jari Anda.  Di a6600 dan a6100, Sony ikut menyematkan layar sentuh 3 inci yang bisa diputar 180 derajat ke atas sehingga menghadap ke depan,  untuk mempermudah pemotretan selfie maupun vlogging. Sebagai model teratas, a6600 dibekali sejumlah fitur anyar yang absen dari dua model lainnya.  Misalnya, In-body Image Stabilizer (IBIS), baterai tipe-Z berkapasitas besar, headphone jack, profil Hybrid Log-Gamma (HLG), dan handgrip berukuran lebih besar. Sony A6600 dapat memotret secara terus menerus dengan kecepatan maksimal 11,0 fps dan memiliki kecepatan rana maks 1/4000 dtk .

Sony A6600 menghadirkan sistem Contrast Detection dan Phase Detection autofocus (AF) yang memastikan kecepatan dan akurasi pemfokusan pada sebagian besar situasi.  Sistem AF memiliki 425 poin untuk dipilih. Sony A6600 juga dilengkapi fitur Deteksi wajah AF di mana ia secara cerdas mendeteksi wajah-wajah dalam bingkai dan mengunci fokus secara otomatis. Selain wajah mendeteksi AF,  A6600 memiliki fitur yang lebih canggih yang disebut Pelacakan Mata AF yang mendeteksi dan mengunci fokus ke mata orang yang dipilih dalam bingkai secara akurat  dan melacak saat subjek bergerak. AF pelacakan mata Sony A6600 adalah fitur sempurna untuk memotret potret dan sangat berguna saat lensa cepat digunakan dan  kedalaman bidang sangat sempit.

Dengan Sony A6600, Anda dapat merekam video Anda pada resolusi tertinggi 3840 x 2160 pada 30p, 25p, 24p fps dan simpan dalam format MPEG-4, AVCHD dan XAVC S.  Ini berarti bahwa Sony A6600 menyediakan 4K (Ultra-HD) video, resolusi tertinggi yang tersedia di pasaran saat ini. Saat dilihat pada layar 4K,  Anda akan kagum dengan tingkat detail dan kerenyahannya. Sony A6600 ditenagai oleh baterai yang memberikan kehidupan pemotretan 810 sesuai dengan standar CIPA. Menimbang bahwa daya tahan baterai rata-rata kamera jenis Mirrorless adalah 362 bidikan, Sony A6600 memiliki daya tahan baterai yang baik untuk kelasnya.

Sony A6600 adalah anggota terbaru dari seri kamera Sony A6xxx. Di bawah ini Sobat dapat melihat model terbaru dalam seri ini dan bagaimana spesifikasi
utamanya.

Spesifikasi Sony Alpha A6500
SENSOR
Tipe SensorCMOS
Format SensorAPS-C
Ukuran Sensor23.5 x 15.6mm
Sensor Area366.60mm2
Sensor Resolution24 megapixels
Max Image Resolution6000 x 4000
Max Native ISO32,000
Max Boosted ISO102400
Min Native ISO100
RAW SupportYa
KAMERA
Resolusi Kamera24,2 MP
KONEKTIVITAS
Wi-FiYa
Microphone portYa
Haedphone portYa
BluetoothTidak
HDMIYa
FirewireTidak
USBYa
NFCYa
GPSTidak
VIDEO
Resolusi Video4K
TAMPILAN LCD
ViewfinderElectronic
Display Size3"
Anti-Reflection CoatingTidak
TiltableYa
FlipYa
RILIS
Tahun Rilis2019
GAMBAR
Face RecognitionYa
ISO AutoYa
ISO Minimum100
Live ViewYa
ISO Maximum32000 (Native)
Self TimerYa
DESAIN
Dimensi (W x H x D)120 x 67 x 69mm
Berat503g
FISIK
Built-in flashYa
DustproofTidak
TouchscreenYa
Untuk harga Dirangkum dari KompasTekno, Jumat (30/8/2019), a6600 rencananya akan dirilis pada November dengan harga 1.400 dollar AS (Rp 19,9 juta) untuk body only, dan 1800 dollar AS (Rp 25,6 juta) untuk versi kit dengan lensa 18-135 mm f/3.5-5.6 OSS.

Semoga bermanfaat.