Sering munculnya berita di
media tentang Meledaknya Sebuah Handphone membuat kita penasaran tentang
penyebab semua itu, mungkinkan karena factor kelalaian penggunaan atau ada hal
lain misalakan saja cacat produks dan lain-lain, celltekno coba merangkum dari
berbagai sumber terkait masalah meledaknya sebuah handphone.
Dikutip dari tech.idntimes.com ada bebeapa factor yang bisa
menjadi pemicu dari meledaknya sebuah handphone, seperti :
Baterai smartphone pada
dasarnya berbahaya
Di dalam lithium-ion (Li-ion) terdapat namanya poros polypropylene yang berguna
mengamankan unsur listrik di dalam baterai. Hal tersebut menjadi penting karena
jika tidak, unsur listrik Li-ion akan menjadi sangat panas (overheat) dan membahayakan. Belum lagi
Li-ion juga diisi dengan elektrolit yang mudah terbakar. Jadi, jika pemakaian
baterai pada smartphone tidak pada semestinya
maka sangat wajar jika Li-ion dapat menjadi ‘bom waktu’. Namun mengapa smartphone masa
kini rata-rata menggunakan baterai berjenis Li-ion? Hal tersebut dikarenakan
Li-ion memiliki daya lebih besar, ketahanan yang lebih kuat dan lebih efisien.
Namun menggunakan baterai Li-ion juga sebenarnya memiliki resiko yang besar
seperti penjelasan di atas. Itu juga yang menjadi alasan kenapa di pom
bensin tidak diperkenankan untuk bermain ponsel.
Cacat produk
Meledaknya baterai juga bisa disebabkan kecacatan produksi
dari perusahaannya sendiri. Li-ion merupakan baterai yang sensitif, tentu perlu
pertimbangan yang matang dalam pembuatannya. Itu mengapa jika baterai ponsel
rusak maka disarankan untuk membeli baterai asli. Hal tersebut meminimalisir terjadinya
produk yang cacat. Namun tidak menutup kemungkinan pihak perusahaan juga
melakukan kesalahan dalam memproduksi baterai, baik itu karena desain smartphone itu sendiri maupun
kondisi fisik baterainya. Contohnya salah satu produk smartphone asal Korea juga pernah
melakukan penarikan kembali atas produksi ponselnya yang dinilai melakukan
kesalahan. Kondisi fisik baterai yang tidak memiliki cukup ruang antara
pelindung dan unsur listrik menjadi penyebab utamanya. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya hubungan arus pendek.
Kerusakan dikarenakan
pengguna
Walaupun sudah dirancang dengan baik oleh perusahaan, namun
faktor lainnya yang tidak kalah penting ialah berasal dari penggunannya
sendiri. Hal sepele seperti menjatuhkannya, mendudukinya, dan lain sebagainya
dalam jangka panjang dapat merusak perangkat-perangkat ponsel termasuk baterai.
Waspadai juga pemakaian smartphone kamu
ketika berada di luar ruangan. Cuaca di luar ruangan terutama Indonesia
cenderung panas, hal tersebut tentu bisa memicu kerusakan kondisi baterai.
Masalah ketika charging
Kasus meledaknya baterai paling banyak terjadi saat smartphone dimainkan dan dicas
secara bersamaan. Tentu hal tersebut akan membuat smartphone
menjadi overheat. Hal
pertama yang harus diperhatikan ialah perangkat charger-nya.
Pemberian arus yang tidak sesuai dengan yang diterima smartphone membuat baterai perlahan
akan rusak apalagi jika menggunakan portable charge atau
power bank secara terus menerus.
Belum lagi seringnya cabut pasang smartphone saat
daya baterai belum penuh, hal tersebut mengganggu kalibrasi atau keseimbangan
pengecasan.
Hal yang paling sering terjadi lainnya ialah ketika dicharge smartphone dilakukan semalaman dan
menyimpannya di tempat kedap udara seperti bawah bantal. Pertama, jangka waktu
pengisian baterai sebaiknya cukup dilakukan sekitar 2 jam. Kedua, menyimpan di
bawah bantal akan menyebabkan baterai overheat. Jika
keduanya sering dilakukan secara bersamaan maka bukan hal yang mustahil bila smartphone akan meledak
sewaktu-waktu.
Tipsiana.com juga mengulas beberapa hal penyebab meledaknya
sebuah handphone dan merincikan hal – hal yang bisa menjadi sumber masalahnya,
seperti :
Menggunakan
smartphone saat sedang dicas
Para ahli
dan produsen, keduanya sangat menyarankan untuk tidak menggunakan handphone
Anda saat sedang diisi daya. Pengisian daya akan menghasilkan banyak panas, dan
kombinasi dari panas akibat pengisian daya dengan panas akibat pemakaian akan
bisa membahayakan penggunanya.
Memakai charger yang
tidak original
Produsen
selalu mengingatkan pada pengguna untuk hanya menggunakan charger yang asli.
Alasannya bukan karena mereka ingin memonopoli penjualan aksesorisnya, tapi
karena bila menggunakan charger tiruan, mereka tidak bisa menjamin standar
kecocokan dan keamanan charger tersebut.
Produsen
smartphone biasanya melakukan kerjasama dengan produsen charger yang mereka
rekomendasikan dan menggunakan komponen asli. Jika Anda menggunakan produk
Apple, carilah produk yang memiliki label bertuliskan "Made for
iPhone/iPad", produk tersebut memakai komponen asli dan berlisensi. Para
ahli memperingatkan bahwa perangkat yang paling sensitif terhadap charger
non-original adalah iPhone 5.
Memakai charger mobil
yang tidak original
Menggunakan
charger mobil ternyata sangat sensitif. Pergeseran colokan akibat goncangan
mobil yang terus menerus dapat menyebabkan arus listrik mengalir dengan tidak
stabil bahkan bisa membuat perangkatmu korslet.
Memakai charger
tablet untuk mencas smartphone
Faktor ini
lebih penting diperhatikan bila Anda memiliki produk Apple. iPad menggunakan
arus 2.1A sementara iPhone hanya menggunakan 1A. Apple mengklaim itu tidak
terlalu beresiko merusak iPhone Anda, tapi mereka memperingatkan kalau iPhone
Anda akan menjadi cepat panas, dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Mengisi baterai
terlalu lama
Pengujian
yang dilakukan para ahli menunjukkan bahwa pengisian baterai yang terlalu lama
akan mengurangi efisiensi baterai. Jika baterai Anda masih memiliki 80% daya,
jangan dicas, lebih baik gunakan terus hingga habis daya. Baterai yang diisi
saat daya telah benar-benar 0% akan membantu memperpanjang efisiensi dan umur
baterai.
Menggunakan baterai yang tidak original
Kebanyakan
perangkat Android memungkinkan Anda untuk mengeluarkan dan mengganti baterai.
Pastikan Anda membeli baterai baru atau baterai cadangan yang original. Baterai
non-original walau lebih murah biasanya kualitas akan lebih rendah, yang
berarti baterai tidak akan tahan lama dan bahkan bisa memicu baterai meledak.
Menggunakan baterai
tua
Sangat
penting untuk mengganti baterai ponsel Anda yang telah tua. Indikatornya adalah
bila daya baterai Anda habis dalam satu hari, maka saatnya untuk mengganti.
Untuk keamanan, akan lebih bijak bila menggantinya setahun sekali.
Memakai baterai yang
ada cacat fisik
Kerusakan
atau cacat fisik (seperti baterai menggelembung) dapat menyebabkan baterai
bocor dan bisa memicu ledakan bila kontak dengan sumber listrik, ini disebabkan
cairan didalam baterai sangat mudah terbakar. Jika Anda membeli baterai baru,
pastikan tidak ada penyok, bengkak, retak atau kebocoran yang terlihat.
Handphone dengan
baterai terintegrasi
Konsep baterai terintegrasi memang mampu memperpanjang masa
pakai baterai, tapi juga bisa merusak baterai bila ternyata tidak kompatibel
100%. Pastikan mengganti baterai tua dengan baterai yang benar-benar
cocok dengan ponsel.
Meletakkan di dekat sumber yang panas
Bisa saja terjadi, kita meletakkan hp kita didekat sumber yang panas. Misalnya,
ibu – ibu yang sedang memasak didapur, kemudian meletakkan ponselnya di dekat
kompor. Ini tentu akan membuat ponsel Anda panas dan jika berlangsung lama maka
tentu saja dapat meledak karena terlalu dekat dengan sumber panas.
Mencegah Ponsel Meledak atau Terbakar
- Pengisian dengan tegangan rendah. Mengisi ponsel melalui port USB di komputer memang lebih lambat, tapi arusnya linier dan rendah, sehingga mengurangi produksi panas dan resiko terbakar.
- Hindarkan ponsel Anda dari paparan sinar matahari langsung.
- Jangan mengisi daya terlalu lama.
- Pastikan casing ponsel Anda memiliki kemampuan membuang panas yang memadai.
- Jangan gunakan ponsel saat sedang dicas.
- Jika mengisi daya ponsel di mobil, dekatkan ponsel ke lubang AC agar tetap dingin.
Jangan biarkan baterai ponsel Anda
kosong terlalu lama dan kemudian mencasnya terlalu lama. Begitu baterai penuh,
segera cabut dari sumber listrik.
Letakkan ponsel Anda di ruangan yang
berventilasi baik. Jangan meninggalkannya di dalam tas yang tertutup rapat.
Hal serupa juga di muat di
kaskus.co.id
Sebagai tambahan agar
hp android Anda tetap aman dan awet maka disarankan melakukan beberapa langkah
sederhana seperti dibawah ini :
1. Sebaiknya jangan letakkan hp disaku belakang celana Anda. Hal ini untuk menghindari tekanan pada body smartphone kita. Tekanan pada ponsel di saku celana khususnya bagian belakang akan membuat kinerja hardware terganggu dan bisa juga menimbulkan ledakan.
1. Sebaiknya jangan letakkan hp disaku belakang celana Anda. Hal ini untuk menghindari tekanan pada body smartphone kita. Tekanan pada ponsel di saku celana khususnya bagian belakang akan membuat kinerja hardware terganggu dan bisa juga menimbulkan ledakan.
2. Jangan letakkan hp di laci mobil & Bagasi Motor Saat cuaca panas, meletakan hp di laci mobil atau Bagasi motor menjadi cara
yang kurang baik. Ponsel akan menjadi panas dan dapat merusak komponen didalam
hp kita.
3. Jangan meletakan di tas tertutup tanpa airplane mode / mode pesawat Pernahkah Anda mengambil ponsel dari tas dan Anda merasakan body ponsel panas?
Jika pernah, hal ini dikarenakan tidak ada sirkulasi udara, padahal baterai
terus bekerja untuk mendapatkan sinyal. Solusinya gunakan mode pesawat agar hp
kita tidak terus – terusan mencari sinyal sehingga baterai dapat “beristirahat”
dan bateraipun tidak cepat habis.
4. Pastikan layar dalam keadaan mati dan terkunci ketika harus disimpan disaku
4. Pastikan layar dalam keadaan mati dan terkunci ketika harus disimpan disaku
Jika layar hidup dan tidak terkunci, beberapa aplikasi dihp akan berjalan
sendiri, dan itu akan menyebabkan panas dan bisa memicu meledaknya hp
Terkadang kita tidak menyadari bahwa kebiasaan kita dalam memperlakukan handphone bisa jadi terdapat dari salah satu factor di atas, sebelum itu benar-benar terjadi sebaiknya kita hentikan itu dari sekarang.
Terkadang kita tidak menyadari bahwa kebiasaan kita dalam memperlakukan handphone bisa jadi terdapat dari salah satu factor di atas, sebelum itu benar-benar terjadi sebaiknya kita hentikan itu dari sekarang.
0 komentar: