Tuesday 27 March 2018

Ponsel Meledak – Ketahui Penyebab dan Cara Pencegahannya

Sering munculnya berita di media tentang Meledaknya Sebuah Handphone membuat kita penasaran tentang penyebab semua itu, mungkinkan karena factor kelalaian penggunaan atau ada hal lain misalakan saja cacat produks dan lain-lain, celltekno coba merangkum dari berbagai sumber terkait masalah meledaknya sebuah handphone.

Dikutip dari tech.idntimes.com ada bebeapa factor yang bisa menjadi pemicu dari meledaknya sebuah handphone, seperti :

Baterai smartphone pada dasarnya berbahaya

Di dalam lithium-ion (Li-ion) terdapat namanya poros polypropylene yang berguna mengamankan unsur listrik di dalam baterai. Hal tersebut menjadi penting karena jika tidak, unsur listrik Li-ion akan menjadi sangat panas (overheat) dan membahayakan. Belum lagi Li-ion juga diisi dengan elektrolit yang mudah terbakar. Jadi, jika pemakaian baterai pada smartphone tidak pada semestinya maka sangat wajar jika Li-ion dapat menjadi ‘bom waktu’. Namun mengapa smartphone masa kini rata-rata menggunakan baterai berjenis Li-ion? Hal tersebut dikarenakan Li-ion memiliki daya lebih besar, ketahanan yang lebih kuat dan lebih efisien. Namun menggunakan baterai Li-ion juga sebenarnya memiliki resiko yang besar seperti penjelasan di atas. Itu juga yang menjadi alasan kenapa di pom bensin tidak diperkenankan untuk bermain ponsel.

Cacat produk

Meledaknya baterai juga bisa disebabkan kecacatan produksi dari perusahaannya sendiri. Li-ion merupakan baterai yang sensitif, tentu perlu pertimbangan yang matang dalam pembuatannya. Itu mengapa jika baterai ponsel rusak maka disarankan untuk membeli baterai asli. Hal tersebut meminimalisir terjadinya produk yang cacat. Namun tidak menutup kemungkinan pihak perusahaan juga melakukan kesalahan dalam memproduksi baterai, baik itu karena desain smartphone itu sendiri maupun kondisi fisik baterainya. Contohnya salah satu produk smartphone asal Korea juga pernah melakukan penarikan kembali atas produksi ponselnya yang dinilai melakukan kesalahan. Kondisi fisik baterai yang tidak memiliki cukup ruang antara pelindung dan unsur listrik menjadi penyebab utamanya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek.

Kerusakan dikarenakan pengguna

Walaupun sudah dirancang dengan baik oleh perusahaan, namun faktor lainnya yang tidak kalah penting ialah berasal dari penggunannya sendiri. Hal sepele seperti menjatuhkannya, mendudukinya, dan lain sebagainya dalam jangka panjang dapat merusak perangkat-perangkat ponsel termasuk baterai. Waspadai juga pemakaian smartphone kamu ketika berada di luar ruangan. Cuaca di luar ruangan terutama Indonesia cenderung panas, hal tersebut tentu bisa memicu kerusakan kondisi baterai.

Masalah ketika charging

Kasus meledaknya baterai paling banyak terjadi saat smartphone dimainkan dan dicas secara bersamaan. Tentu hal tersebut akan membuat smartphone menjadi overheat. Hal pertama yang harus diperhatikan ialah perangkat charger-nya. Pemberian arus yang tidak sesuai dengan yang diterima smartphone membuat baterai perlahan akan rusak apalagi jika menggunakan portable charge atau power bank secara terus menerus. Belum lagi seringnya cabut pasang smartphone saat daya baterai belum penuh, hal tersebut mengganggu kalibrasi atau keseimbangan pengecasan.

Hal yang paling sering terjadi lainnya ialah ketika dicharge smartphone dilakukan semalaman dan menyimpannya di tempat kedap udara seperti bawah bantal. Pertama, jangka waktu pengisian baterai sebaiknya cukup dilakukan sekitar 2 jam. Kedua, menyimpan di bawah bantal akan menyebabkan baterai overheat. Jika keduanya sering dilakukan secara bersamaan maka bukan hal yang mustahil bila smartphone akan meledak sewaktu-waktu.

Tipsiana.com juga mengulas beberapa hal penyebab meledaknya sebuah handphone dan merincikan hal – hal yang bisa menjadi sumber masalahnya, seperti :

Menggunakan smartphone saat sedang dicas

Para ahli dan produsen, keduanya sangat menyarankan untuk tidak menggunakan handphone Anda saat sedang diisi daya. Pengisian daya akan menghasilkan banyak panas, dan kombinasi dari panas akibat pengisian daya dengan panas akibat pemakaian akan bisa membahayakan penggunanya.

Memakai charger yang tidak original

Produsen selalu mengingatkan pada pengguna untuk hanya menggunakan charger yang asli. Alasannya bukan karena mereka ingin memonopoli penjualan aksesorisnya, tapi karena bila menggunakan charger tiruan, mereka tidak bisa menjamin standar kecocokan dan keamanan charger tersebut.

Produsen smartphone biasanya melakukan kerjasama dengan produsen charger yang mereka rekomendasikan dan menggunakan komponen asli. Jika Anda menggunakan produk Apple, carilah produk yang memiliki label bertuliskan "Made for iPhone/iPad", produk tersebut memakai komponen asli dan berlisensi. Para ahli memperingatkan bahwa perangkat yang paling sensitif terhadap charger non-original adalah iPhone 5.

Memakai charger mobil yang tidak original

Menggunakan charger mobil ternyata sangat sensitif. Pergeseran colokan akibat goncangan mobil yang terus menerus dapat menyebabkan arus listrik mengalir dengan tidak stabil bahkan bisa membuat perangkatmu korslet.

Memakai charger tablet untuk mencas smartphone

Faktor ini lebih penting diperhatikan bila Anda memiliki produk Apple. iPad menggunakan arus 2.1A sementara iPhone hanya menggunakan 1A. Apple mengklaim itu tidak terlalu beresiko merusak iPhone Anda, tapi mereka memperingatkan kalau iPhone Anda akan menjadi cepat panas, dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Mengisi baterai terlalu lama

Pengujian yang dilakukan para ahli menunjukkan bahwa pengisian baterai yang terlalu lama akan mengurangi efisiensi baterai. Jika baterai Anda masih memiliki 80% daya, jangan dicas, lebih baik gunakan terus hingga habis daya. Baterai yang diisi saat daya telah benar-benar 0% akan membantu memperpanjang efisiensi dan umur baterai.

Menggunakan baterai yang tidak original


Kebanyakan perangkat Android memungkinkan Anda untuk mengeluarkan dan mengganti baterai. Pastikan Anda membeli baterai baru atau baterai cadangan yang original. Baterai non-original walau lebih murah biasanya kualitas akan lebih rendah, yang berarti baterai tidak akan tahan lama dan bahkan bisa memicu baterai meledak.

Menggunakan baterai tua

Sangat penting untuk mengganti baterai ponsel Anda yang telah tua. Indikatornya adalah bila daya baterai Anda habis dalam satu hari, maka saatnya untuk mengganti. Untuk keamanan, akan lebih bijak bila menggantinya setahun sekali.

Memakai baterai yang ada cacat fisik

Kerusakan atau cacat fisik (seperti baterai menggelembung) dapat menyebabkan baterai bocor dan bisa memicu ledakan bila kontak dengan sumber listrik, ini disebabkan cairan didalam baterai sangat mudah terbakar. Jika Anda membeli baterai baru, pastikan tidak ada penyok, bengkak, retak atau kebocoran yang terlihat.

Handphone dengan baterai terintegrasi

Konsep baterai terintegrasi memang mampu memperpanjang masa pakai baterai, tapi juga bisa merusak baterai bila ternyata tidak kompatibel 100%.  Pastikan mengganti baterai tua dengan baterai yang benar-benar cocok dengan ponsel.

Meletakkan di dekat sumber yang panas

Bisa saja terjadi, kita meletakkan hp kita didekat sumber yang panas. Misalnya, ibu – ibu yang sedang memasak didapur, kemudian meletakkan ponselnya di dekat kompor. Ini tentu akan membuat ponsel Anda panas dan jika berlangsung lama maka tentu saja dapat meledak karena terlalu dekat dengan sumber panas.


Mencegah Ponsel Meledak atau Terbakar
  • Pengisian dengan tegangan rendah. Mengisi ponsel melalui port USB di komputer memang lebih lambat, tapi arusnya linier dan rendah, sehingga mengurangi produksi panas dan resiko terbakar.
  • Hindarkan ponsel Anda dari paparan sinar matahari langsung.
  • Jangan mengisi daya terlalu lama.
  • Pastikan casing ponsel Anda memiliki kemampuan membuang panas yang memadai.
  • Jangan gunakan ponsel saat sedang dicas.
  • Jika mengisi daya ponsel di mobil, dekatkan ponsel ke lubang AC agar tetap dingin.
Jangan biarkan baterai ponsel Anda kosong terlalu lama dan kemudian mencasnya terlalu lama. Begitu baterai penuh, segera cabut dari sumber listrik.
Letakkan ponsel Anda di ruangan yang berventilasi baik. Jangan meninggalkannya di dalam tas yang tertutup rapat.

Hal serupa juga di muat di kaskus.co.id

Sebagai tambahan agar hp android Anda tetap aman dan awet maka disarankan melakukan beberapa langkah sederhana seperti dibawah ini :

1. Sebaiknya jangan letakkan hp disaku belakang celana Anda. Hal ini untuk menghindari tekanan pada body smartphone kita. Tekanan pada ponsel di saku celana khususnya bagian belakang akan membuat kinerja hardware terganggu dan bisa juga menimbulkan ledakan.

2. Jangan letakkan hp di laci mobil & Bagasi Motor Saat cuaca panas, meletakan hp di laci mobil atau Bagasi motor menjadi cara yang kurang baik. Ponsel akan menjadi panas dan dapat merusak komponen didalam hp kita.

3. Jangan meletakan di tas tertutup tanpa airplane mode / mode pesawat Pernahkah Anda mengambil ponsel dari tas dan Anda merasakan body ponsel panas? Jika pernah, hal ini dikarenakan tidak ada sirkulasi udara, padahal baterai terus bekerja untuk mendapatkan sinyal. Solusinya gunakan mode pesawat agar hp kita tidak terus – terusan mencari sinyal sehingga baterai dapat “beristirahat” dan bateraipun tidak cepat habis.

4. Pastikan layar dalam keadaan mati dan terkunci ketika harus disimpan disaku

Jika layar hidup dan tidak terkunci, beberapa aplikasi dihp akan berjalan sendiri, dan itu akan menyebabkan panas dan bisa memicu meledaknya hp

Terkadang kita tidak menyadari bahwa kebiasaan kita dalam memperlakukan handphone bisa jadi terdapat dari salah satu factor di atas, sebelum itu benar-benar terjadi sebaiknya kita hentikan itu dari sekarang.

SHARE THIS

Author:

Sangat tertarik mengikuti perkembangan info tentang teknologi dan sistem informasi, yang pastinya aku adalah blogger paling usil.

0 komentar: