Sunday 3 December 2017

MediaTek Besut Prosesor Berbasis IoT untuk Perangkat Pintar


Sejumlah vendor chipset kini tengah berlomba-lomba menciptakan prosesor berbasis kecerdasan buatan.

Setelah Apple dan Samsung, kini giliran MediaTek  yang bakal merilis prosesor generasi terbaru. Bedanya, prosesor tersebut akan sepenuhnya berbasis teknologi Internet of Things (IoT).
Menurut informasi yang dilansir GSM Arena, Selasa (28/11/2017), prosesor ini akan memiliki kode nama MT2621.

Prosesor dirancang dengan kemampuan lebih cerdas yang mampu mengkover transisi jaringan dan panggilan telepon sesama perangkat pintar.

Ini artinya, perangkat yang ditenagai MediaTek MT2621 meliputi smartwatch, smart tracker, perangkat wearable, dan perangkat IoT untuk smart home.

Dijelaskan MediaTek, prosesor IoT tersebut juga sudah mendukung konektivitas GSM/GPRS dengan NB-IoT R14. Ia juga bisa menggunakan satu kartu SIM dengan antena yang mengkover kedua jaringan seluler tersebut.

Untuk spesifikasi, MT2621 memiliki CPU ARMv& yang berjalan pada 26MHz dan memori tambahan 160KB dan 4MP. Ia juga mendukung aplikasi berbasis Linux, serta hadir dengan dukungan antarmuka LCM, kamera, dan audio. Prosesor ini pun dilengkapi dengan tambahan konektivitas Bluetooth 4.2.

Alasan Mediatek membesut proses berbasis IoT sendiri terbilang masuk akal, mengingat IoT kini memang berdampak besar ke sejumlah industri. Bagi sejumlah orang, istilah IoT masih asing di telinga. Pada dasarnya, IoT adalah perangkat fisik, kendaraan, gedung atau benda lain yang terhubung dengan internet. IoT bisa disebut seperti "dunia" di mana informasi dan layanan sangat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat melalui benda-benda tersebut.

Cip dengan kode nama MT2621 tersebut memungkinkan jangkauan jaringan yang lebih luas, melewati transisi pasar jaringan aplikasi dan telepon selular dengan konektivitas (Release 14/R14) dan GSM/GPRS. Ini hanya menggunakan satu kartu SIM dan dipasangkan dengan antena yang menjangkau jaringan selular.

Modul front-end wideband mendukung semua pita ultra-low, low, mid yang didefinisikan oleh 3GPP Rel-14. Berarti satu desain dapat menangani pasar bisnis di seluruh dunia dengan biaya dan waktu pengembangan yang lebih rendah.

Adapun spesifikasi lengkap dari MT2621 SoC seperti dilansir GSMarena (27/11) meliputi CPU ARMv7 yang berjalan di kecepatan 26MHz. Kemudian ada pula memori 160KB dan 4MB, serta mendukung aplikasi berbasis Linux yang memungkinkan pengoperasian kamera, audio dan AMP. MediaTek MT2621 juga mendukung konektivitas Bluetooth 4.2.

MediaTek menambahkan teknologi pencitraan Imagiq 2.0 pada kedua SoC tersebut. Teknologi baru ini sudah tersedia pada cip kelas atas, Helio X30, bersamaan dengan fitur yang mendukung eksposur otomatis instan, teknologi reduksi kebisingan, serta Electronic Image Stabilization (EIS).

Selain menghadirkan teknologi seluler dual-mode untuk IoT, MediaTek juga memastikan cip terbarunya ini minim konsumsi daya, klaim vendor cip tersebut dalam laman resminya. Cip ini sangat cocok digunakan untuk perangkat pelacak kebugaran, perangkat sandangan dan sensor keamanan IoT.

Pada Agustus lalu, MediaTek juga telah memperkenalkan cip yang mendukung VoLTE yakni Helio P23 dan P30. Kedua cip ini memiliki arsitektur prosesor Cortex-A53 octa-core yang terbilang lawas bahkan untuk cip kelas menengah.

Pasar IoT tumbuh dengan pesat akhir-akhir ini dan pertumbuhan ini sepertinya tidak akan melambat dalam waktu dekat.

Cisco, dilansir Huffingtonpost (28/11), memprediksi pada 2020 akan ada lebih dari 50 miliar gawai yang bakal tersambung ke internet. Gawai-gawai tersebut akan bergabung membentuk IoT, sehingga mereka bisa berkomunikasi satu sama lain dengan lebih baik, juga dengan kita, manusia, sebagai penggunanya.

IoT saat ini mulai digunakan pada barang-barang elektronik rumah tangga yang memungkinkan pemilik rumah untuk mengatur kinerja barang-barang tersebut bahkan saat tengah berada di negara berbeda.

Namun, jumlah 50 miliar gawai itu baru sekitar 3 persen dari gawai-gawai yang sebenarnya bisa dikoneksikan dengan internet. Jadi jelas, perkembangan yang tampak saat ini baru permukaannya saja.

Oleh karena itu, saat ini semakin banyak pemanufaktur barang teknologi tengah merancang gawai yang bisa saling terhubung. Baik dengan gawai lain produksi mereka juga, atau dengan gawai produksi pabrik lain.

Cepatnya perkembangan teknologi juga membuat kita kerap terperangah melihat kemunculan benda-benda yang beberapa tahun lalu tak pernah kita bayangkan.
Jadi, jelas bakal segera terjadi revolusi pada cara hidup kita, baik secara sosial sehari-hari maupun bisnis.

Dengan dikeluarkannya cip terbaru ini, MediaTek sepertinya menunjukkan bahwa mereka sudah siap saat masa itu tiba.

Sumber :
Liputan6.com
Beritagar.id


SHARE THIS

Author:

Sangat tertarik mengikuti perkembangan info tentang teknologi dan sistem informasi, yang pastinya aku adalah blogger paling usil.

0 komentar: